Minggu, 13 April 2014

Budaya Afrika

Afrika

Afrika adalah rumah bagi banyak sekali suku, etnis dan kelompok sosial, sebagian merupakan populasi yang terdiri dari jutaan orang sedang sebagian lainnya adalah kelompok kecil yang terdiri dari beberapa ribu orang saja. Kebanyakan dari kelompok ini tumpang tindih. Perbedaan yang paling konvensional adalah antara sub-Sahara Afrika dan negara-negara Afrika Utara dari Mesir ke Maroko, yang sebagian besar mengasosiasikan dirinya dengan budaya Arab. Dalam perbandingan ini, negara-negara di selatan Sahara dianggap terdiri dari banyak budaya daerah, khususnya yang berasal dari kelompok bahasa Bantu.

Pembagian juga dapat dibuat berdasar Afrika-Prancis dan Afrika secara keseluruhan, khususnya bekas koloni Inggris di Afrika Timur dan Selatan. Garis pembeda lain adalah budaya antara orang Afrika yang hidup dengan gaya tradisional dan mereka yang pada dasarnya hidup modern. Praktek tradisionalis kadang-kadang dibagi lagi menjadi dua, yaitu penggembalaan dan pertanian.

Afrika adalah benua besar dan makanan serta minuman di Afrika mencerminkan pengaruh lokal dan kolonial terhadap tradisi makanan, termasuk diantaranya penggunaan produk-produk makanan seperti paprika , kacang , dan jagung yang diperkenalkan oleh penjajah. Masakan Afrika adalah kombinasi buah-buahan tradisional, sayuran, susu, dan produk daging. Makanan di desa- desa Afrika biasanya terdiri dari susu, dadih , dan whey dicampur dengan daging buruan serta ikan yang dikumpulkan dari area Afrika yang luas.

Kesenian Afrika mencerminkan keragaman budaya afrika. Seni tertua yang berasal dari afrika adalah ukiran berusia 6000 tahun yang ditemukan di Niger, sedangkan Piramida Agung Giza di Mesir adalah keberhasilan arsitektur tertinggi dunia selama 4.000 tahun sampai pembangunan Menara Eiffel. Kompleks dari Gereja Monolitik Ethiopia di Lalibela, yang merupakan perwakilan Gereja Saint George, dianggap sebagai salah satu keajaiban pembangunan.

Musik Afrika merupakan salah satu seni yang paling dinamis bentuknya. Mesir telah lama menjadi fokus budaya dunia Arab, sedangkan kenangan akan irama sub-Sahara Afrika, khususnya di Afrika Barat, ditularkan melalui perdagangan budak atlantik menjadi samba modern, blues, jazz, reggae, rap, dan rock ‘n roll. Musik modern benua ini misalnya paduan suara yang sangat kompleks di Afrika Selatan dan irama tari dari soukous, yang didominasi oleh musik dari Republik Demokratik Kongo. Perkembangan terkini dari abad ke dua puluh satu adalah munculnya hip hop Afrika. Baru-baru ini di Afrika Selatan, musik yang berhubungan dengan bentuk musik house yang dikenal dengan nama kwaito telah berkembang.

Bahasa

Orang-orang Afrika berbicara dengan ratusan bahasa dan, jika dialek yang diucapkan oleh berbagai kelompok etnis juga disertakan, jumlahnya akan jauh lebih tinggi. Semua bahasa dan dialek ini tidak semuanya sama penting, karena beberapa hanya memiliki ratusan pengguna sementara yang lain jutaan. Di antara yang paling menonjol adalah bahasa Arab , Swahili dan Hausa . Sangat sedikit negara di Afrika yang menggunakan bahasa tunggal dan ini adalah alasan beberapa bahasa resmi Afrika dan Eropa sering hidup berdampingan.

Bahasa-bahasa Afrika menyajikan kesatuan karakter serta keragaman, seperti yang tampak dalam semua hal di Afrika. Empat rumpun bahasa terkemuka Afrika adalah:
• Afro-Asia
• Nilo-Sahara
• Niger-Kordofania
• Khoisa



Sumber: http://listria41813010009.blog.sisteminformasi.fasilkom.mercubuana.ac.id